Welcome To My Blog
Selasa, 05 Desember 2017
Tugas 4 : Sistem Pengambilan Keputusan (IFC7510A)
Review Buku Panduan Sistem Pengambilan Keputusan (Bab II,III dan IV)
Senin, 06 November 2017
Jumat, 06 Oktober 2017
Jumat, 29 September 2017
Tugas 2 : Sistem Pengambilan Keputusan (IFC7510A)
SISTEM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tugas
2
Dosen
Pengampuh :
Yaulie
Rindengan, ST, M.Sc, MM
O
L
E
H
Nama : Miguel B.A Rondonuwu
NIM : 13021106100
Program Studi
Teknik Informatika
Universitas Sam
Ratulangi
Manado
2017
1.
Management
Information System
Management
Information System atau Sistem Informasi Manajemen adalah sistem
perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi
biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang
bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia,
misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Tujuan dari MIS sendiri
adalah :
·
Menyediakan informasi yang dipergunakan di
dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.
·
Menyediakan informasi yang dipergunakan
dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
·
Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan.
2.
Sejarah
DSS
Pengembangan
DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara
time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi
langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Decision
Support System (DSS) atau di dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah informasi berbasis komputer yang
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan decison-making dari sebuah organisasi
atau sebuah perusahaan. Lingkup DSS ini tidak hanya terbatas pada bidang IT
saja, melainkan juga bidang-bidang lain seperti industri, kesehatan, penelitian
bahkan juga ada beberapa yang membawanya ke ranah politis. DSS memungkinkan
seseorang untuk melakukan manajemen, operasi dan perencanaan dari sebuah
perusahaan adalam membuat keputusan, yang mana keputusan tersebut terkadang
sangat cepat berubah dan tidak mudah ditetapkan.
DSS
saat ini kebanyakan dibangun berbasis software interaktif yang mampu
mempermudah decision-maker (pengambil kebijakan) untuk mengambil keputusan
berdasarkan data-data mentah, dokumen, bekal pengetahuan individu maupun bisnis
model yang disediakan oleh software aplikasi DSS.
3.
Pengertian
Sistem ?
Sistem
merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di
mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.
4.
Proses
Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan
Proses pengambilan
keputusan adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam membuat suatu keputusan.
Tahap-tahap yang dimaksud ini adalah sebuah kerangka dasar, dari kerangka
tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa tahap-tahap yang lebih khusus
dan lebih operasional.
Secara umum,proses pengambilan keputusan terdiri atas
tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
1) Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah
dengan jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah. Contohnya :
berawal dari isu, yang kemudian menjadi kabar/kejadian nyata.
2) Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap
masalah yang sudah ada. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
·
Identifikasi alternative-alternatif
keputusan dalam memecahkan masalah.
·
Perhitungan mengenai factor-faktor yang
tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan manusia, identifikasi
peristiwa-peristiwa di masa mendatang.
·
Pembuatan alat(sarana) untuk mengukur
hasil,biasanya berbentuk tabel hasil .
·
Pemilihan dan penggunaan model pengambilan
keputusan.
3) Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan
lingkungan atau kondisi tertentu.
5.
Jenis
Pengambilan Keputusan
1.
Intuisi.
Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang
berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan
relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif
kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2.
Pengalaman.
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya
keputusan yang akan dihasilkan.
3.
Wewenang.
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang
cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat
menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial
dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat
menimbulkan kekaburan
4.
Fakta.
Pengambilan
keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5.
Rasional.
Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan
mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan
keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada
pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
·
Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan
kekaburan masalah.
·
Orientasi tujuan: kesatuan pengertian
tujuan yang ingin dicapai.
·
Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif
diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
·
Preferensi yang jelas: alternatif bisa
diurutkan sesuai kriteria.
·
Hasil maksimal: pemilihan alternatif
terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.
6.
Karakteristik
Sistem Pendukung Keputusan
·
Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk
membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi
terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia
dan informasi komputerisasi.
·
Dalam proses pengolahannya, sistem
pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan
teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi
informasi.
·
Sistem Pendukung Keputusan, dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
·
Sistem Pendukung Keputusan dirancang
dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang
tinggi.
·
Mendukung proses pengambilan keputusan
yang berfokus pada pengelolaan persepsi.
·
Kehadiran antarmuka manusia atau mesin
yang manusia sebagai pengguna mempertahankan kontrol dari proses pengambilan
keputusan.
·
Mendukung keputusan untuk membahas masalah
terstruktur, semi-terstruktur dan tidak terstruktur.
·
Memiliki kapasitas untuk dialog untuk
memperoleh informasi yang diperlukan.
·
Telah terintegrasi subsistem sedemikian
rupa sehingga dapat berfungsi sebagai sistem terpadu.
·
Membutuhkan struktur data komprehensif
yang dapat melayani kebutuhan seluruh tahap manajemen informasi.
7.
Komponen-Komponen
Sistem Pendukung Keputusan
Secara
umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu
database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen
SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
a. Database
Management
Merupakan subsistem data
yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem
pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk
keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base
Merupakan suatu model
yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model
matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan
keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif),
komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal
terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara
utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.
c. User Interfase /
Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai
subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu
Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user
interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang
dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai
dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
8.
Tujuan
DSS /SPK
Tujuan
yang harus dicapai DSS:
·
Membantu manajer membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semi-terstruktur; yang menurut Simon sebagai area
kelabu yang merupakan tempat sebagian besar masalah berada.
·
Mendukung penilaian manajer bukan mencoba
menggantikannya; Dimana komputer dapat ditetapkan pada bagian masalah yang
terstruktur, tetapi manajer bertanggungjawab atas bagian yang tak terstruktur –
menerapkan penilaian atau intuisi, dan melakukan analisis.
·
Meningkatkan efektifitas pengambilan
keputusan daripada efisiensinya; Dimana manajer mungkin saja menghabiskan waktu
ekstra untuk memperhalus solusi sehingga mencapai optimum, tetapi ketelitian
yang meningkat serta manfaat utama untuk keputusan terbaik senilai dengan waktu
dan usaha yang telah dikeluarkan.
9.
Mengapa
Menggunakan DSS
Decision
Support System dapat mempercepat penyelesaiaan masalah-masalah dan untuk
memperkirakan masalah-masalah baru yang akan mungkin akan timbul sehubungan
dengan alternatif yang dipilih agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah.
Selain itu dengan menggunakan DSS dapat memberikan manfaat dan keuntungan
lainnya, diantaranya memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses
data atau informasi bagi pemakainya, membantu pengambil keputusan untuk
memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
10.
Grup
Support System ?
Group
Support System adalah satu lingkungan berbasis teknologi informasi yang
mendukung pertemuan grup, yang didistribusikan secara geografis dan tak
permanen. Lingkungan teknologi informasi termasuk, tapi tak terbatas pada,
fasilitas terdistribusi, hardware dan software computer, teknologi audio dan
video, prosedur, metodologi, bantuan-bantuan, dan grup data teraplikasi. Tugas
grup (Grup tasks) termasuk, tapi tak terbatas pada komunikasi, perencanaan,
peneluran ide, penyelesaian masalah, diskusi isu, negosiasi, penyelesaian
konflik, analisis dan desain system, dan aktivitas grup bersama-sama seperti
persiapan dokumen dan sharing (saling berbagi). GSS mendukung banyak task /
tugas lebih dari sekedar pengambilan keputusan, ia berfokus pada proses-proses
yang digunakan oleh kelompok kerja.
11.
Executive
Support System
Executive
Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System
(ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak
eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan
pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses
perencanaan yang sifatnya strategis.
EIS
mengintegrasikan data yang berasal dari sumber data internal maupun eksternal,
kemudian melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman laporan yang
berguna. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif untuk
mengakses secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan
departemen, sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak
eksekutif. Laporan ini digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk
menekan permasalahan manajerial dan membuat perencanaan keputusan untuk
perusahaan.
12.
Expert
System
Expert
System adalah suatu program komputer yang
mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai
suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh
periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan
diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah
suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis
informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas
masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung
dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian
tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan
kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
13.
Artificial
Neural Network
Jaringan
syaraf tiruan (JST) atau sistem koneksi adalah sistem komputasi yang terinspirasi
oleh jaringan saraf manusia yang canggih dimana ratusan miliaran neuron
interkoneksi memproses informasi secara paralel, periset telah berhasil mencoba
menunjukkan tingkat kecerdasan tertentu pada silikon. Contohnya termasuk
terjemahan bahasa dan perangkat lunak pengenalan pola.
Fungsi dari Neural
Network diantaranya adalah:
·
Pengklasifikasian pola
·
Memetakan pola yang didapat dari input ke
dalam pola baru pada output
·
Penyimpan pola yang akan dipanggil kembali
·
Memetakan pola-pola yang sejenis
·
Pengoptimasian permasalahan
·
Prediksi
Daftar
Pustaka
[1]. Widuri Raharja “Management Information System” januari 2017. Tersedia : https://widuri.raharja.info/index.php/Management_Information_System
[2]. Anindita
Saktiaji “Dasar Decision Support System
(DSS)” 9 juny 2015. Tesedia : https://aninditasaktiaji.com/dasar-decision-support-system-dss/
[4]. Ruth
Apriyana “Proses Pengambilan Keputusan”
13 oktober 2013. Tersedia : http://ruth-apriyana.blogspot.co.id/2013/10/proses-pengambilan-keputusan.html
[5]. Ais
Zakiyudin “Jenis-jenis keputusan” 8
mei 2012. Tersedia : http://ais-zakiyudin.blogspot.co.id/2012/05/jenis-jenis-kesimpulan.html
[6]. Hairun
Nisya “Karakteristik Sistem Pendukung
Keputusan” 28 november 2012. Tersedia : http://www.dosenpendidikan.com/tahapan-tujuan-dan-karakteristik-sistem-pendukung-keputusan-spk/
. http://hairun-nisya.blogspot.co.id/2012/11/karakteristik-sistem-pendukung-keputusan.html
[7]. Muchlisin
Rialdy “Sistem Pendukung Keputusan (SPK)”.
Tersedia : http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan-spk.html
[8]. Yurizal
Faisal “Sistem Pendukung Keputusan (DSS)”
13 juny 2011.Tersedia : https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/06/13/sistem-pendukung-keputusan-decision-support-system-%E2%80%93-dss/
[9]. Trie
Hidayat “Decision Support System”.
Tersedia : https://triehidayat.wordpress.com/decision-support-system/
[10].
Jejen Jaelani “Group Support System & Expert System”. Tersedia : https://jejenjaelani.wordpress.com/tag/group-support-system-expert-system/
[11].
“Executive
Information System” 30 mei 2011. Tersedia : https://eiskonsep.wordpress.com/2011/05/30/pengertian-eisess-3/
Tugas 1 : Sistem Pengambilan Keputusan (IFC7510A)
Masalah :
Pengambilan Keputusan Pada Perusahaan Kain
Identifikasi :
Efisiensi dalam meningkatkan produktivitas penjualan dalam perusahaan sangatlah penting untuk meningkatkan kemajuan dari setiap perusahaan. Tetapi setiap tujuan tersebut tidak luput dari berbagai masalah yang sering di perhadapkan oleh perusahaan tersebut. Masalah penurunan nilai penjualan produk contohnya sering kali ditemui oleh banyak perusahaan. Untuk mengurangi penurunan penjualan yang di alami perusahaan tersebut maka perlu adanya pembenahan dan inovasi yang lebih baik lagi dari pengelola perusahaan tersebut.
Penyelesaian Masalah :
Mengatasi hal-hal yang di jelaskan tersebut maka:
Identifikasi :
Efisiensi dalam meningkatkan produktivitas penjualan dalam perusahaan sangatlah penting untuk meningkatkan kemajuan dari setiap perusahaan. Tetapi setiap tujuan tersebut tidak luput dari berbagai masalah yang sering di perhadapkan oleh perusahaan tersebut. Masalah penurunan nilai penjualan produk contohnya sering kali ditemui oleh banyak perusahaan. Untuk mengurangi penurunan penjualan yang di alami perusahaan tersebut maka perlu adanya pembenahan dan inovasi yang lebih baik lagi dari pengelola perusahaan tersebut.
Penyelesaian Masalah :
Mengatasi hal-hal yang di jelaskan tersebut maka:
Perusahaan tersebut harus
mengganti produk-produk yang lama dengan produk produk yang modern yang lebih
menarik lagi dan harga jual produk tersebut di turunkan agar setiap konsumen
dapat terjangkau harga tersebut.
Pertimbangkan produk kain
yang dapat di turunkan harga jualnya tanpa harus mengalami kerugian dengan
keputusan tersebut.
Kamis, 28 September 2017
Rabu, 20 September 2017
Selasa, 05 September 2017
Senin, 28 Agustus 2017
Tugas 1 Aplikasi Sistem Enterprise
1. Apa itu Enterprise ?
Enterprise adalah sekelompok orang yang
memiliki tujuan secara umum sama.
mereka memiliki sumber daya untuk mencapai
tujuan. Enterprise berperan sebagai satu entitas. Pandagan tentang
organisasi atau perusahaan ini sangat berbeda dengan pandangan tradisional yang
berpendapat bahwa organisasi dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan fungsi
yang mereka lakukan, sehingga suatu organisasi memiliki bagian marketing,
produksi, keuangan, dan SDM yang satu sama lain terisolasi.
2. Apa itu Sistem Enterprise ?
Enterprise adalah sebuah sistem dari
manusia, peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur yang muncul untuk
menyediakan sebuah produk atau pelayanan , dengan tujuan mendapatkan
keuntungan. Sistem enterprise mendukung struktur organisasi yang sebelumnya
tidak mungkin untuk menciptakan budaya organisasi yang lebih disiplin.
Sebagai contoh bagian pemasaran dan penjualan
mengiginkan variasi produk yang banyak sehingga memberi kepuasan kepada
konsumen untuk memilih, sedangkan bagian produksi menginginkan dikuranginya
variasi produk untuk mengurangi biaya produksi. Ketidaktahuan tujuan
masing-masing bagian menyebabkan terjadinya konflik antar bagian. Akan tetapi
dalam konsep enterprise, organisasi secara keseluruhan dianggap sebagai satu
sistem dan semua bagian dianggap sebagai subsitem. Semua informasi yang
berkaitan dengan organiasi disimpan secara terpusat (sentralisasi) dan tersedia
bagi semua bagian.
3. Perusahan apa saja yang memakai Aplikasi
Sistem Enterprice ?
1.TELKOMSEL
PT telkomsel adalah salah satu perusahaan yang
sudah menerapkan ERP ke dalam fungsi bisnisnya.Enterprice Resource Planning
(ERP) adalah suatu alat bantu berupa perangkat lunak yang terdiri dari modul-modul
yang merupakan fungsi standar dari proses bisnis, diantarnya produksi,
penjualan, sumber daya manusia, finansial dan lain-lain yang terintegrasi
dengan satu arsitektur teknogi informasi. Diterapkannya alat bantu ERP ini
dikarenakan tuntutan suatu perusahaan untuk mengikuti standar internasional,
legacy information system, bagaimana peran penjualan, analisis terhadap biaya,
dan bagaimana penulisan best practice, best process dan best functionality ke
dalam suatu perangkat lunak.
Sistem yang dipilih : Pilihan jatuh pada
penggunaan SAP R/3 Enterprise.
2. PT.PERTAMINA
PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi
yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak
tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini
berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun
1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No.
8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah
PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal
17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
3. PT.PLN (Persero)
Untuk mensejajarkan diri dengan
perusahaan-perusahaan penyedia listrik tingkat dunia, PT PLN (persero) dituntut
untuk mengimplementasikan sistem yang mengintegrasikan seluruh elemen-elemen
pada perusahaan termasuk unit-unit bisnis yang diakomodasikan oleh IT. Penerapan
ERP ini guna akan meningkatkan kompetensi perusahaan dan pelayanan. Penerapan
ERP ini akan mengintegrasikan seluruh kantor PLN baik pusat maupun daerah
secara on-line, dan seluruh kantor PLN tersebut akan terstandarisasi. Dengan
penerapan ERP di lingkungan perusahaan, maka setiap pegawai diharuskan untuk
beradaptasi dengan perubahan sistem yang terjadi.
Penerapan ERP yang dilakukan oleh PLN PT.
Persero Yogyakarta sedikit banyak telah membawa PLN menjadi lebih maju. Karena
semua sistem yang dilakukan telah terintegrasi secara otomotis dengan PLN
pusat. Dengan adanya integrasi tersebut, diharapkan PLN PT. Persero Yogyakarta
akan semakin loyal terhadap para pelanggan.
4. PT.INDOFOOD
PT Indofood adalah perusahan pemroduksi mie
instan terbesar di dunia, dengan 14 pabrik termsuk di Indonesia sendiri.
Perusahaan yang juga beroperasi di Cina dan Nigeria ini menjual lebih dari 8
miliar paket mie instan tiap tahunnya. Disamping mie instan, PT Indofood juga
mengembangkan variasi produk ke ranah snack, kecap, bumbu penyedap, makanan
bayi, maupun soft drink.
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan
peningkatan pasar ke depannya menyebabkan Enterprise Resource Planning (ERP)
merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan.
Langganan:
Postingan (Atom)