Jumat, 29 September 2017

Tugas 2 : Sistem Pengambilan Keputusan (IFC7510A)

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tugas 2

Dosen Pengampuh :
Yaulie Rindengan, ST, M.Sc, MM


O
L
E
H

Nama         : Miguel B.A Rondonuwu
NIM  : 13021106100


Program Studi Teknik Informatika
Universitas Sam Ratulangi
Manado
 2017



1.    Management Information System
Management Information System atau Sistem Informasi Manajemen adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Tujuan dari MIS sendiri adalah :
·         Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
·         Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
·         Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.


2.    Sejarah DSS
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Decision Support System (DSS) atau di dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah informasi berbasis komputer yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan decison-making dari sebuah organisasi atau sebuah perusahaan. Lingkup DSS ini tidak hanya terbatas pada bidang IT saja, melainkan juga bidang-bidang lain seperti industri, kesehatan, penelitian bahkan juga ada beberapa yang membawanya ke ranah politis. DSS memungkinkan seseorang untuk melakukan manajemen, operasi dan perencanaan dari sebuah perusahaan adalam membuat keputusan, yang mana keputusan tersebut terkadang sangat cepat berubah dan tidak mudah ditetapkan.
DSS saat ini kebanyakan dibangun berbasis software interaktif yang mampu mempermudah decision-maker (pengambil kebijakan) untuk mengambil keputusan berdasarkan data-data mentah, dokumen, bekal pengetahuan individu maupun bisnis model yang disediakan oleh software aplikasi DSS.

3.    Pengertian Sistem ?
Sistem merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

4.    Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam membuat suatu keputusan. Tahap-tahap yang dimaksud ini adalah sebuah kerangka dasar, dari kerangka tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa tahap-tahap yang lebih khusus dan lebih operasional.
Secara umum,proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
1)    Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah. Contohnya : berawal dari isu, yang kemudian menjadi kabar/kejadian nyata.
2)    Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
·         Identifikasi alternative-alternatif keputusan dalam memecahkan masalah.
·         Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa mendatang.
·         Pembuatan alat(sarana) untuk mengukur hasil,biasanya berbentuk tabel hasil .
·         Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.
3)    Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi tertentu.

5.    Jenis Pengambilan Keputusan
1. Intuisi.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan  yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif.  Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif  kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman.
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
3. Wewenang.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik),  tetapi  dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan
4. Fakta.
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5. Rasional.
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
·         Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
·         Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
·         Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
·         Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
·         Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal. 


6.    Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
·         Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
·         Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.
·         Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
·         Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
·         Mendukung proses pengambilan keputusan yang berfokus pada pengelolaan persepsi.
·         Kehadiran antarmuka manusia atau mesin yang manusia sebagai pengguna mempertahankan kontrol dari proses pengambilan keputusan.
·         Mendukung keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi-terstruktur dan tidak terstruktur.
·         Memiliki kapasitas untuk dialog untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
·         Telah terintegrasi subsistem sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai sistem terpadu.
·         Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan seluruh tahap manajemen informasi.


7.    Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.


a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.
c. User Interfase / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan.

8.    Tujuan DSS /SPK
Tujuan yang harus dicapai DSS:
·         Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur; yang  menurut Simon sebagai area kelabu yang merupakan tempat sebagian besar masalah berada.
·         Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya; Dimana komputer dapat ditetapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggungjawab atas bagian yang tak terstruktur – menerapkan penilaian atau intuisi, dan melakukan analisis.
·         Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan daripada efisiensinya; Dimana manajer mungkin saja menghabiskan waktu ekstra untuk memperhalus solusi sehingga mencapai optimum, tetapi ketelitian yang meningkat serta manfaat utama untuk keputusan terbaik senilai dengan waktu dan usaha yang telah dikeluarkan.


9.    Mengapa Menggunakan DSS
Decision Support System dapat mempercepat penyelesaiaan masalah-masalah dan untuk memperkirakan masalah-masalah baru yang akan mungkin akan timbul sehubungan dengan alternatif yang dipilih agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah. Selain itu dengan menggunakan DSS dapat memberikan manfaat dan keuntungan lainnya, diantaranya memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data atau informasi bagi pemakainya, membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

10.              Grup Support System ?
Group Support System adalah satu lingkungan berbasis teknologi informasi yang mendukung pertemuan grup, yang didistribusikan secara geografis dan tak permanen. Lingkungan teknologi informasi termasuk, tapi tak terbatas pada, fasilitas terdistribusi, hardware dan software computer, teknologi audio dan video, prosedur, metodologi, bantuan-bantuan, dan grup data teraplikasi. Tugas grup (Grup tasks) termasuk, tapi tak terbatas pada komunikasi, perencanaan, peneluran ide, penyelesaian masalah, diskusi isu, negosiasi, penyelesaian konflik, analisis dan desain system, dan aktivitas grup bersama-sama seperti persiapan dokumen dan sharing (saling berbagi). GSS mendukung banyak task / tugas lebih dari sekedar pengambilan keputusan, ia berfokus pada proses-proses yang digunakan oleh kelompok kerja.


11.              Executive Support System
Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis.
EIS mengintegrasikan data yang berasal dari sumber data internal maupun eksternal, kemudian melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman laporan yang berguna. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif untuk mengakses secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan departemen, sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak eksekutif. Laporan ini digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk menekan permasalahan manajerial dan membuat perencanaan keputusan untuk perusahaan.

12.              Expert System
Expert System adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

13.              Artificial Neural Network
Jaringan syaraf tiruan (JST) atau sistem koneksi adalah sistem komputasi yang terinspirasi oleh jaringan saraf manusia yang canggih dimana ratusan miliaran neuron interkoneksi memproses informasi secara paralel, periset telah berhasil mencoba menunjukkan tingkat kecerdasan tertentu pada silikon. Contohnya termasuk terjemahan bahasa dan perangkat lunak pengenalan pola.
Fungsi dari Neural Network diantaranya adalah:
·         Pengklasifikasian pola
·         Memetakan pola yang didapat dari input ke dalam pola baru pada output
·         Penyimpan pola yang akan dipanggil kembali
·         Memetakan pola-pola yang sejenis
·         Pengoptimasian permasalahan
·         Prediksi



Daftar Pustaka
[1]. Widuri Raharja “Management Information System” januari 2017. Tersedia : https://widuri.raharja.info/index.php/Management_Information_System
[2]. Anindita Saktiaji “Dasar Decision Support System (DSS)” 9 juny 2015. Tesedia : https://aninditasaktiaji.com/dasar-decision-support-system-dss/
[4]. Ruth Apriyana “Proses Pengambilan Keputusan” 13 oktober 2013. Tersedia : http://ruth-apriyana.blogspot.co.id/2013/10/proses-pengambilan-keputusan.html
[5]. Ais Zakiyudin “Jenis-jenis keputusan” 8 mei 2012. Tersedia : http://ais-zakiyudin.blogspot.co.id/2012/05/jenis-jenis-kesimpulan.html
[7]. Muchlisin Rialdy “Sistem Pendukung Keputusan (SPK)”. Tersedia : http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan-spk.html
[8]. Yurizal Faisal “Sistem Pendukung Keputusan (DSS)” 13 juny 2011.Tersedia : https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/06/13/sistem-pendukung-keputusan-decision-support-system-%E2%80%93-dss/
[9]. Trie Hidayat “Decision Support System”. Tersedia : https://triehidayat.wordpress.com/decision-support-system/
[10].                     Jejen Jaelani “Group Support System & Expert System”. Tersedia : https://jejenjaelani.wordpress.com/tag/group-support-system-expert-system/
[11].                     Executive Information System” 30 mei 2011. Tersedia : https://eiskonsep.wordpress.com/2011/05/30/pengertian-eisess-3/
[12].                     https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar
[13].                     https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-1-4615-0377-4_5


Tidak ada komentar:

Posting Komentar